2 Istana Megah Yang Dibangun Oleh Khalifah
Jakarta - Tempat tinggal para raja jadi bahasan menarik yang kerap diperbincangkan masyarakat. Penasaran seperti apa saja penampakan istana kerajaan di dunia? Lihat yuk.
Perluasan Daerah Islam dan Penertiban Administrasi Negara
Di era kekhalifahan Al-Makmun, Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikusa yang sangat disegani. Wilayah kekuasaan dunia Islam begitu luas, mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur. Dalam perluasan wilayah kekuasaannya, ada beberapa peristiwa besar yang dicapai, diantaranya penaklukan Pulau Kreta (di Laut Tengah) tahun 208 H/823 M, dan juga penaklukan Pulau Sicily (di Laut Mediterranean) tahun 212 H/827 M.
Kemudian pada tahun 829 M, wilayah Islam mendapat serangan dari imperium Byzantium (Romawi). Di penghujung tahun 214 H/ 829 M, Al-Makmun bersama pasukan yang besar menyerang imperium Byzantium. Ketika itu, ia berhasil menduduki wilayah Kilikia dan Lidia pada tahun 832 M. Hanya saja, belum seluruh wilayah Byzantium ditaklukkan, Al-Makmun meninggal dunia tahun 218 H/833 M. Perjuangan selanjutnya diteruskan oleh saudaranya, Al-Mu’taṣim.
Popular Singles and EPs by Harry Khalifah
Abdullah bin Harun ar-Rasyid lebih dikenal dengan panggilan Al-Makmun. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Rabi’ul Awal 170 H/786 M, bertepatan dengan hari wafat kakeknya (Musa al-Hadi) dan pengangkatan ayahnya, Harun ar-Rasyid. Ibunya bernama Murajil, bekas seorang budak yang dinikahi ayahnya, namun meninggal setelah melahirkannya. Al- Makmun termasuk anak yang jenius. Sebelum usia 5 tahun, ia mendapat pendidikan agama dan baca Al-Quran dari dua orang ahli terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi.
Untuk mendalami Hadiṡ, Al-Makmun dan Al- Amin dikirim ayahnya, Harun ar-Rasyid berguru kepada Imam Malik di Madinah, khususnya untuk belajar kitab Al-Muwaṭṭa karangan Imam Malik. Dalam waktu yang sangat singkat, Al- Makmun telah menguasai berbagai ilmu seperti kesusastraan, tata negara, hukum, hadiṡ, filsafat, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Ia juga hafal Al-Quran dan ahli juga menafsirkannya.
Setelah khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal, sebagaimana wasiatnya jabatan kekhalifahan diserahkan kepada Al-Amin, sementara Al- Makmun mendapatkan jabatan sebagai gubernur di daerah Khurasan. Baru setelah Al-Amin meninggal, Al-Makmun menggantikannya menjadi khalifah.
Sebagaimana ayahnya, Al-Makmun adalah khalifah Dinasti Abbasiyah yang besar dan menonjol. Ia memiliki sifat-sifat yang agung, diantaranya memiliki tekad yang kuat, penuh kesabaran, menguasai berbagai ilmu, penuh ide, cerdik, berwibawa, berani, dan toleran. Pada masa kekhalifahannya, Dinasti Abbasiyah mengalami masa kegemilangan. Berikut beberapa pencapaian kejayaan dan kegemilangan peradaban Islam.
Megah Prima adalah perusahaan manufaktur dan ekspor yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang di bidang industri kayu dan komoditas Indonesia.
Didirikan pada tahun 2003 di kota Surabaya, Perusahaan memulai kegiatan bisnisnya sebagai perusahaan yang mengekspor berbagai komponen kayu ke Singapura, Korea, dan Australia. Sejak itu, Perusahaan telah tumbuh menjadi perusahaan manufaktur produk interior dan eksterior berbahan kayu berstandar internasional yang didistribusikan di pasar lokal Indonesia. Selain itu, Perusahaan juga melayani permintaan ekspor untuk kayu dan berbagai hasil bumi lainnya ke pasar internasional.
Bidang Pertanian dan Perdagangan
Dengan keamanan terjamin, kegiatan pertanian berkembang secara luas dan pesat. Produksi buah-buahan dan bunga-bungaan dari Parsi makin meningkat dan terjamin mutunya. Anggur dari wilayah Shiraz, Yed, dan Isfahan telah menjadi komoditi penting dalam perdagangan di seluruh Asia. Tempat-tempat pemberhentian kafilah dagang menjadi ramai dan meluas ke berbagai penjuru dunia. Sebagai contoh, lalu lintas dagang dari teluk Parsi menuju Tiongkok berkembang melalui dataran tinggi Pamir, yang dikenal dengan “Jalan Sutera” (Silk Road) dan “Jalur Laut” (Sea Routes).
Perhatian besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dimulai oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, dilanjutkan dan semakin mencapai puncaknya masa Al-Makmun. Ia mendorong dan menyediakan dana yang besar untuk melakukan gerakan penerjemahan karya-karya kuno, terutama karya Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika, filsafat, dan lain-lain.
Para penerjemah yang termasyhur antara lain: Yahya bin Abi Manṣur, Qusta bin Luqa, Sabian bin Ṡabit bin Qura, dan Hunain bin Ishaq yang digelari Abu Zaid al-Ibadi. Hunain bin Ishak adalah ilmuwan Nasrani yang menerjemahkan buku-buku Plato dan Aristoteles atas permintaan Al-Makmun. Selain itu, Al-Makmun juga mengirim utusan kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Al-Makmun mengembangkan perpustakaan Bait al-Hikmah yang didirikan ayahnya menjadi pusat ilmu pengetahuan. Lembaga ini kemudian berhasil melahirkan sederet ilmuwan Muslim yang melegenda. Selanjutnya dibangun Majelis Munaẓarah, sebagai pusat kajian keagamaan. Pada masanya muncul ahli Hadis termasyhur seperti Imam Bukhori, juga sejarawan terkenal seperti Al-Waqidi.