Pantun Slot Co Op Keren Dan Lucu

Pantun Slot Co Op Keren Dan Lucu

Satu Baris, 4-6 Kata

Dalam setiap baris pantun, kita bisa memasukkan 4 – 6 kata. Sebab, jika terlalu banyak, maka pantun akan tampak kurang pas dan sulit dicerna. Makin singkat dan padat pantun yang kita buat, orang akan makin terkesan. Meski makin singkat, pantun kita tentunya harus tetap bisa dipahami, ya.

Setelah mengetahui ciri-ciri pantun secara umum, lantas apa selanjutnya? Tentunya, kita juga perlu mengenali jenis-jenis pantun yang ada, agar tidak sampai salah menempatkan pantun yang tepat dengan situasinya. Berikut jenis-jenis pantun tersebut!

Pantun nasihat memiliki banyak pesan bijak yang mengajari hal-hal baik. Istilahnya, jenis pantun ini berisi wejangan yang penuh dengan pesan moral dan ajaran tentang kebaikan.

Pantun jenis ini berisi kalimat-kalimat atau bahasa yang penuh kiasan. Artinya, hampir seluruh pesan dalam dalam pantun jenis ini disampaikan dengan cara tersirat. Kita perlu punya tingkat kepekaan yang tinggi untuk bisa merasakan pantun ini, Grameds!

Dari namanya saja, kita bisa tahu bahwa jenis pantun ini akan sarat akan hiburan. Meski begitu, tak jarang pantun jenis ini dimanfaatkan pula sebagai media untuk saling menyindir di tengah suasana yang penuh keakraban. Dengan menyampaikan sindiran lewat pantun, kecil kemungkinan orang yang dimaksud merasa terlalu tersinggung dan justru jenis pantun ini menimbulkan kesan riang.

Inilah pantun yang banyak digunakan untuk saling merayu atau menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih kreatif! Pantun cinta penuh dengan pesan penuh cinta, rindu, dan romantisme terkait dua insan. Bahkan, sampai sekarang pun, banyak pasangan yang menggunakan pantun cinta untuk menyampaikan kesan dalam menyampaikan perasaan.

Tak berbeda jauh dengan pantun nasihat, pantun agama banyak menyampaikan pesan didikan dan moral. Tak hanya sesama manusia, jenis pantun ini pun banyak mengaitkan hubungan antara manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai pencipta. Untuk ciri lebih jelas, pantun agama lebih spesifik menuju pada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Jenis pantun yang satu ini cukup seru, Grameds. Sebab, pantun teka-teki akan membuat kita berpikir melalui baris terakhir pantun. Ciri utama jenis pantun ini adalah adanya kalimat tanya di baris terakhir, alias teka-teki untuk dijawab pendengarnya.

Dalam pantun jenis ini, terdapat kalimat peribahasa yang umumnya punya susunan yang tetap. Ini tentunya sesuai dengan namanya, yaitu pantun peribahasa.

Pantun Nyindir untuk Umum

Dodol durian kue ratu Semuanya mama yang bikin Keren juga hp baru Utang lama udah dibalikin?

Pantun sindiran semacam ini cocok ditujukan pada orang yang berutang pada kita, tetapi sanggup membeli barang-barang mewah dan baru. Pada dasarnya, kita harus melunasi kewajiban dahulu sebelum memuaskan keinginan sendiri, Grameds!

Teko ceret asal Donggala Tinggal satu boleh dibeli Keras banget kepalanya Lewat itu batu kali

Punya kenalan yang sangat keras kepala hingga kena batunya sendiri? Pantun yang satu ini cocok disampaikan pada mereka. Batu kali memang dikenal cukup keras meski sering terkena air. Lantas, bagaimana jika kepala lebih keras dari batu kali?

Warna merah warna violet Ayah suka karena berarti Mulutnya sudah macam silet Sekali bicara menyayat hati

Kita tentunya perlu menjaga ucapan agar tak sampai menyakiti orang lain. Namun, meski sudah berusaha, pastilah ada orang lain yang masih sulit menahan diri. Oleh sebab itu, pantun-pantun semacam ini menggambarkan mereka sekali!

Tahan amarah karena diolok Yang menjahati umpama benalu Janganlah punya muka tembok Tak punya hati dan malu

Sudah menyakiti orang lain, tapi tak meminta maaf dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa? Definisi yang tepat untuk perangai tersebut adalah muka tembok! Pantun sindiran semacam ini cocok untuk menggambarkan orang-orang dengan sikap demikian.

Kebanyakan micin jadi kalut Lempar petasan macam orang bengis Badan licin bagaikan belut Punya alasan tak habis-habis

Kita mungkin mengenal orang yang selalu bisa menemukan alasan untuk berkelit dari berbagai masalah yang ditimbulkannya. Hal ini tentu sangat menyebalkan, terlebih jika ulahnya telah menimbulkan banyak kerugian. Grameds, pantun seperti ini akan sangat cocok untuk menyindir mereka.

Bagi Grameds yang ingin tahu lebih dalam tentang pantun dan tertarik dengan pantun-pantun lain khususnya pantun Jawa, Gramedia punya rekomendasi untuk kamu, silakan klik link buku di bawah ini!

Seperti jenis peribahasa lainnya, pantun tentunya memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membuat kita mengenali jenis puisi lama ini. Dari sekian ciri-ciri, berikut beberapa ciri utama di antaranya:

Ada Sampiran, Ada Isi

Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian, terdapat dua bagian dalam pantun: tumpuan dan isi. Tumpuan ditulis dalam dua baris bagian atas, sedangkan isi tertuang dalam dua baris sisanya.

Lebih jauh, biasanya orang tak memasukkan makna khusus dalam tumpuan yang mereka buat. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa membuat tumpuan pantun yang terkait dan bisa menjadi cerminan isi.

Pantun yang Ada di Luar Negeri

Pantun memang dapat disebut berasal dari Indonesia. Meski begitu, kita punya negara tetangga yang pada nyatanya memiliki warisan budaya yang sama, yaitu Malaysia. Meski kedua negara ini kerap diwarnai dengan klaim budaya, kali ini, pantun justru melahirkan kerja sama multinasional yang membuatnya sukses tercap sebagai warisan budaya nonbenda UNESCO.

Jadi, pada dasarnya, pantun juga ada di Malaysia dengan bentuk yang tak jauh berbeda dengan di tanah air. Lebih lazim, pantun ini disebut sebagai pantun melayu. Berikut contoh pantun melayu dalam berbagai aspek:

Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait

Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.

Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?

Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.

Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!

Pantun Nyindir untuk Teman

Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang

Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.

Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi

Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.

Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja

Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.

Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut

Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.

Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai

Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!

Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman

Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.

Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan

Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.

Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini

Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.

Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?

Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?

Kesimpulan Pantun Nyindir

Menurut Grameds, bagaimana rasanya menyindir dengan pantun? Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka. Kita pun dapat menyampaikan maksud hati tanpa benar-benar menyakiti dan merusak hubungan yang ada.

Mengenal pantun sebagai salah satu jenis puisi lama sangat bermanfaat. Selain bisa menjadi lebih kreatif merangkai kata, kita juga mendapat wawasan lebih luas tentang puisi ala Indonesia dan sastra tanah air. Ini pun dapat menjadi salah satu bidang yang dapat digarap demi melestarikan warisan budaya kita. Terlebih, sampai saat ini, banyak orang yang menyukai jenis puisi dan menganggapnya indah.

Selain contoh pantun nyindir yang telah diulas di atas, kamu juga bisa belajar membuat pantun dengan membaca buku-buku mengenai pantun. Dengan banyaknya buku yang tersedia di gramedia.com Grameds bisa memanfaatkannya untuk mempelajari pantun bersama #SahabatTanpaBatas! Dengan memanfaatkan buku, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?

Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.

Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!

Kesimpulan Pantun Nyindir

Menurut Grameds, bagaimana rasanya menyindir dengan pantun? Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka. Kita pun dapat menyampaikan maksud hati tanpa benar-benar menyakiti dan merusak hubungan yang ada.

Mengenal pantun sebagai salah satu jenis puisi lama sangat bermanfaat. Selain bisa menjadi lebih kreatif merangkai kata, kita juga mendapat wawasan lebih luas tentang puisi ala Indonesia dan sastra tanah air. Ini pun dapat menjadi salah satu bidang yang dapat digarap demi melestarikan warisan budaya kita. Terlebih, sampai saat ini, banyak orang yang menyukai jenis puisi dan menganggapnya indah.

Selain contoh pantun nyindir yang telah diulas di atas, kamu juga bisa belajar membuat pantun dengan membaca buku-buku mengenai pantun. Dengan banyaknya buku yang tersedia di gramedia.com Grameds bisa memanfaatkannya untuk mempelajari pantun bersama #SahabatTanpaBatas! Dengan memanfaatkan buku, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Tahun baru 2024 akan segera tiba. Mengirimkan pantun tahun baru keren dan lucu untuk sahabat maupun orang-orang terdekat bisa menjadi cara agar dapat menghibur mereka. Simak contohnya melalui artikel berikut, ya.

Melalui pantun-pantun lucu yang dikirimkan kepada mereka, diharapkan dapat menyemarakkan suasana tahun baru 2024. Tak hanya dikirimkan secara langsung melalui pesan, kumpulan pantun tahun baru yang keren juga cocok diunggah di media sosial.

Melalui artikel ini, detikJateng telah merangkum contoh pantun tahun baru yang keren dan lucu untuk detikers. Berikut kumpulan pantun yang dapat dijadikan sebagai referensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantun Nyindir untuk Umum

Dodol durian kue ratu Semuanya mama yang bikin Keren juga hp baru Utang lama udah dibalikin?

Pantun sindiran semacam ini cocok ditujukan pada orang yang berutang pada kita, tetapi sanggup membeli barang-barang mewah dan baru. Pada dasarnya, kita harus melunasi kewajiban dahulu sebelum memuaskan keinginan sendiri, Grameds!

Teko ceret asal Donggala Tinggal satu boleh dibeli Keras banget kepalanya Lewat itu batu kali

Punya kenalan yang sangat keras kepala hingga kena batunya sendiri? Pantun yang satu ini cocok disampaikan pada mereka. Batu kali memang dikenal cukup keras meski sering terkena air. Lantas, bagaimana jika kepala lebih keras dari batu kali?

Warna merah warna violet Ayah suka karena berarti Mulutnya sudah macam silet Sekali bicara menyayat hati

Kita tentunya perlu menjaga ucapan agar tak sampai menyakiti orang lain. Namun, meski sudah berusaha, pastilah ada orang lain yang masih sulit menahan diri. Oleh sebab itu, pantun-pantun semacam ini menggambarkan mereka sekali!

Tahan amarah karena diolok Yang menjahati umpama benalu Janganlah punya muka tembok Tak punya hati dan malu

Sudah menyakiti orang lain, tapi tak meminta maaf dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa? Definisi yang tepat untuk perangai tersebut adalah muka tembok! Pantun sindiran semacam ini cocok untuk menggambarkan orang-orang dengan sikap demikian.

Kebanyakan micin jadi kalut Lempar petasan macam orang bengis Badan licin bagaikan belut Punya alasan tak habis-habis

Kita mungkin mengenal orang yang selalu bisa menemukan alasan untuk berkelit dari berbagai masalah yang ditimbulkannya. Hal ini tentu sangat menyebalkan, terlebih jika ulahnya telah menimbulkan banyak kerugian. Grameds, pantun seperti ini akan sangat cocok untuk menyindir mereka.

Bagi Grameds yang ingin tahu lebih dalam tentang pantun dan tertarik dengan pantun-pantun lain khususnya pantun Jawa, Gramedia punya rekomendasi untuk kamu, silakan klik link buku di bawah ini!

Seperti jenis peribahasa lainnya, pantun tentunya memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membuat kita mengenali jenis puisi lama ini. Dari sekian ciri-ciri, berikut beberapa ciri utama di antaranya: