Tingkat Turnover Perusahaan Di Indonesia 2024

Tingkat Turnover Perusahaan Di Indonesia 2024

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Ilustrasinya seperti ini, ada 10 karyawan dimana 7 orang merupakan tenaga kompeten.  Pada akhir kontrak, ternyata 6 orang memutuskan untuk resaign. Keadaan tersebut akhirnya berantai terus menerus.

Dengan begini, hampir setiap tahun mereka selalu mendapatkan karyawan baru dan harus mengulang dari awal lagi dan lagi. Kondisi tersebut kurang baik bagi perkembangan usaha. Karena, hanya jalan di tempat.

Kalau ada pergerakan  tidak lebih dari 5% saja. Hal tersebut cukup merugikan apalagi, bila usaha tersebut sedang merintis dari awal. Rasanya untuk melangkah satu langkah saja membutuhkan waktu 1 tahun.

Sedangkan kompetitor sendiri, sudah bisa melaju tiga sampai lima langkah. Turnover karyawan tinggi menjadi pekerjaan rumah bagi HR, biasanya setelah ini mereka akan merayu beberapa pekerja dengan berbagai benefit.

Tingkat perputaran ini bukan hanya dipengaruhi oleh habis masa kontrak atau resaign saja. Melainkan pensiun sampai pemutusan hubungan pekerjaan karena, sebuah alasan. Juga menjadi catatan penting bagian HR.

Memberikan Kesempatan Karyawan Mengembangkan Karier

Perusahaan seharusnya memiliki manajer yang mampu mengembangkan karier bawahannya secara positif. Dia juga tidak membatasi karyawan untuk mengekspresikan ide, preferensi, ekspektasi, dan keinginannya, selama hal tersebut tidak melanggar etika kerja.

“Saya suka mereferensikan perilaku seorang pemimpin sama dengan kriteria guru ideal, yang ada di dalam konsep trilogi Ki Hajar Dewantara, kearifan lokal tentunya. Pemimpin harus memberikan ruang dan jarak agar anggotanya bisa mandiri, bekerja dengan pengawasan lebih rendah, namun tetap tidak ditinggalkan, dimonitor perkembangannya, ditanya kendala atau masalah yang dihadapi, bantu cari solusi atas permasalahan dan evaluasi seluruh aktivitas, untuk selanjutnya menciptakan perbaikan terus menerus (continuous improvement),” timpal Edwin.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan First Year

Seperti namanya, untuk perhitungan first year ini cukup penting terutama bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Karena, dari data tersebut akan mendapatkan sebuah presentase bagaimana kondisi tenaga kerjanya.

Apakah semua strategi di awal sudah cukup baik. Untuk tahun kedua terhadap para pegawainya. Menariknya, First year bisa membuat seluruh HR mengetahui seberapa lama seorang tenaga kerja akan bertahan. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan sebagai berikut:

Pekerja yang keluar sebelum satu tahun : Tenaga keluar setelah satu tahun bekerja x 100

Rumus tersebut dapat dipahami dengan ilustrasi sebagai berikut.  Sebuah Kantor mempunyai 10 orang keluar dalam tempo 7 bulan. Sementara, setelah satu tahun ternyata tidak ada. Maka bisa diketahui hasilnya 0.

Hasil tersebut cukup baik dan menjadi prestasi terbaik. Pengusaha harus mempertahankan angka ini. Dari sini, kemungkinan karyawan akan berhenti sangat kecil. Walau mereka sudah digoda dengan gaji besar.

Karena, HR paham benar bagaimana membuat mereka sulit untuk melakukan resign. kecuali sesuatu hal penting. Contohnya, harus ikut suami, atau mendapatkan pekerjaan menjadi pilot, masinis kereta api.

Serta lainnya yang memberikan kebanggaan. Hanya saja, pengusaha tetap tidak boleh jumawa agar nuansa hangat tersebut tetap terjaga. Jangan jadi, boomerang sehingga, nuansa menarik berubah seketika.

Begini Cara Menjadi HRD dan Skill yang Perlu Dimiliki

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Voluntary Employee

Voluntary Employee ini menjadi salah teknik terbaik untuk melihat bagaimana pegawai kamu lebih spesifik lagi. Bisa dikatakan kejadian ini dikarenakan, pengunduran diri seorang karyawan karena, alasan pribadi.

Mereka mengundurkan diri tanpa adanya paksaan dari perusahaan atau orang lain. Ada berbagai macam penyebab. Dengan mengetahui berapa presentasenya membuat HR lebih bisa memahami bagaimana kondisi pegawainya.

Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan dengan metode Voluntary Employee sebagai berikut,

Jumlah Voluntary Employee : Rata-rata pegawai keluar x 100

Tinggi dan rendahnya sebuah persen tersebut merupakan sebuah data nyata. Bagaimana setiap karyawan di kantor Anda. Apakah mereka cukup betah atau justru sebaliknya. Untuk mengetahuinya coba ditanyakan.

Sistem pertanyaan tersebut jauh lebih efektif dengan dukungan data ini. Dengan begini, untuk kedepannya dapat dicarikan berbagai macam solusi terbaik. Agar penekanannya dapat terjadi secara drastis.

Berikan Paket Kompensasi Menarik

Bagi pekerja, paket kompensasi di luar gaji kerap kali menjadi daya tarik. Menurut US Chamber of Commerce Foundation, lebih dari 50 persen pekerja milenial di Amerika Serikat setuju bahwa paket kompensasi mempengaruhi pilihan mereka terhadap perusahaan calon tempat mereka akan bekerja.

Sementara, lebih dari 60 persen mengatakan bahwa paket kompensasi merupakan alasan penting yang membuat mereka bertahan di sebuah perusahaan.

“(Ingat) godaan dari tempat lain (kompensasi dan benefit),” sebut Edwin.

Sebuah survei oleh McKinsey Quarterly, menunjukkan bahwa alasan terbesar perusahaan menawarkan paket kompensasi adalah untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik. Cara ini juga bagus untuk meningkatkan loyalitas karyawan, menaikkan retensi, meningkatkan daya tarik perusahaan, hingga menekan turnover karyawan.

Intinya, karyawan-karyawan terbaik adalah modal utama perusahaan untuk menjalankan bisnisnya lebih produktif dan kompetitif.

Pemberian paket kompensasi sebaiknya memperhatikan kebutuhan karyawan. Sehingga manfaatnya lebih optimal. Kebutuhan yang paling umum dari karyawan adalah asuransi, pinjaman, hingga kebutuhan gaya hidup.

Misalnya di Indonesia, banyak perusahaan yang menawarkan paket kompensasi berupa proteksi penuh asuransi seperti BPJS Kesehatan karyawan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga asuransi jiwa.

Selain itu, bisa juga memberikan berbagai insentif atau tambahan-tambahan di luar gaji pokok seperti tambahan fasilitas bagi karyawan. Contoh sederhananya adalah rumah dinas, kendaraan operasional hingga tempat parkir khusus.

Sebuah perusahaan aplikasi rekrutmen, JobVite, merilis berbagai jenis paket kompensasi unik dan menarik yang ditawarkan beberapa perusahaan di dunia. Misalnya waktu kerja hingga penggunaan software absensi maupun sistem absensi karyawan online yang fleksibel.

Selain itu, banyak perusahaan sudah meneraplan sistem kerja dari mana saja atau remote working, reimbursement, makanan dan minuman gratis, program bimbingan dan pengembangan, hingga bebas berpakaian kasual saat ngantor.

Bahkan sejumlah perusahaan mulai menambahkan tunjangan kesehatan berupa paket kompensasi dalam bentuk olahraga seperti pilates, yoga, muay thai, meditasi, berenang, sampai gym membership.

Suatu perusahaan yang memiliki banyak karyawan pasti akan mengalami yang namanya turnover karyawan. Jika Anda seorang pemilik perusahaan yang mengalami lonjakan turnover karyawan, maka harus tahu cara mengurangi tingkat turnover karyawan secara mendetail. Solusi turnover karyawan ini memang harus disadari sejak awal.

Dengan mengetahui rincian cara dan strateginya, maka proses pergantian karyawan akan lebih efisien dan terkonsep efektif. Oleh karenanya, artikel ini akan diberikan rincian penjelasan secara menyeluruh dan jelas. Berikut penjelasannya untuk Anda.

Pilih Karyawan yang Bertalenta dan Berkualitas

Cara mengurangi turnover karyawan yang pertama adalah dengan merekrut karyawan yang tepat saat proses rekrutmen. Untuk cakupannya sendiri, pastikan untuk mencari karyawan yang berkualitas serta memiliki talenta dan keterampilan yang tinggi. Dua aspek ini menjadi unsur pertama yang harus diraih.

Apabila karyawan memiliki talenta dan kualitas yang mumpuni, maka karyawan tersebut akan menganggap pekerjaannya sebagai suatu tanggung jawab jangka panjang. Hal ini harus dimiliki, agar apa yang dijadikan tugas bisa diselesaikan dengan penuh perhatian.

Sedangkan jika karyawan yang dipilih ala kadarnya dan tidak diperhatikan, maka karyawan tersebut tidak akan memiliki kualitas dan umumnya tidak bertalenta. Aspek kepribadian ini, tentunya akan memberikan pengaruh besar dalam proses penyelesaian kerja yang dilakukan.

Menunjukan Apresiasi Kepada Karyawan

Selain dengan memberi kesempatan dalam pengambilan keputusan, karyawan juga bisa merasa dihargai saat diberi apresiasi di setiap kerja baiknya. Hal ini juga terbukti bisa mengurangi angka turnover yang meningkat di lingkup perusahaan.

Saat ini tidak jarang karyawan yang mencari tempat kerja lain karena merasa tidak pernah diapresiasi. Hal ini wajar, mengingat karyawan yang tidak diapresiasi akan merasa hanya dimanfaatkan oleh perusahaan tanpa ada rasa kekeluargaan di dalamnya.

Jika seorang karyawan merasa hal seperti ini terjadi di lingkungan kerjanya, maka bisa jadi karyawan tersebut sudah memberi sinyal akan berhenti. Aspek ini, tentunya akan dirasakan oleh karyawan lain dan bukan hanya satu karyawan saja.

Evaluasi Budaya Perusahaan

Strategi terakhir untuk mengatasi turnover karyawan yang tinggi adalah dengan mengevaluasi budaya perusahaan secara teratur. Kenapa harus dilakukan secara teratur? Melakukan evaluasi secara teratur bisa mengembalikan budaya perusahaan ke semula setelah terjadi beberapa perubahan.

Aspek ini, tentunya juga sangat penting untuk dijalankan guna memberikan efek yang jelas selama perusahaan berjalan. Jika budaya perusahaan tidak baik, maka pihak karyawan juga tidak akan bisa menyelesaikan tugas serta tanggung jawab sesuai dengan ketentuan.

Itu dia cara mengurangi turnover karyawan yang bisa Anda terapkan di perusahaan Anda. Selain itu, cara mengatasi turnover karyawan juga bisa Anda coba untuk mencegah terjadinya turnover karyawan yang tinggi. Jadi, segala informasi tersebut akan sangat membantu perusahaan. Tapi, sebenarnya apa penyebab terjadinya turnover karyawan? Mari simak di sini.

Reasons companies expand internationally

Companies that are already thriving in domestic markets may be asking themselves, “Why expand globally?” If you ask five business owners why they chose to expand overseas, you’ll get 10 different answers. But, in general, the reasons for international expansion are usually similar.

First, there is the potential for increased revenue and cost savings. Expanding your market helps you find new customers, which results in more sales while simultaneously lowering operational costs and saving the company money. These expansions also open up new markets and customer bases, allowing you to explore parts of the world that were previously closed to you.

Other reasons for international expansion include diversification, accessing new talent with more diverse education and language skills, and gaining an advantage over the competition. Even your closest competitors won’t keep up if they’re not working in a global marketplace.

The last reason companies expand globally is their reputation. Going global assists in building brand recognition and credibility that can help attract new customers.

Menerapkan Succession Planning

Succession planning adalah proses pengembangan karyawan untuk mempersiapkan mereka menggantikan posisi pemimpin, manajer, executive, atau posisi-posisi penting lainnya ketika karyawan sebelumnya pindah jabatan, meninggalkan perusahaan, dipecat, atau pensiun.

Succession planning sangat penting karena dibuat untuk mempersiapkan karyawan agar perusahaan tetap dapat berjalan tanpa interupsi dalam waktu yang lama ketika ada pergantian posisi karyawan.

Selain itu bagi karyawan sendiri, hal ini akan meningkatkan employee engagement karena selain mereka dilibatkan dalam program pengembangan karyawan, mereka juga merasa dihargai.

Membantu Anda dalam membangun strategi succession planning yang optimal, Mekari Talenta hadir dengan fitur baru Succession Plan.

Dengan fitur ini, Anda dapat membuat sebuah talent pool internal untuk menyiapkan karyawan-karyawan Anda menggantikan posisi-posisi penting di masa mendatang.

Talent pool ini dapat terintegrasi dengan sistem HRIS Mekari Talenta seperti Performance Management di mana Anda juga dapat memantau perkembangan karyawan. Jadi, Anda juga bisa melihat bagaimana kesiapan mereka memegang posisi kunci di masa mendatang.

Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?